Widya Pratiwi Gagal Pimpin PAN Di Pilkada Gubernur dan Walikota Ambon

Ambon, Lintas-Berita.com,-Widya Pratiwi Murad Ismail Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Provinsi Maluku diduga mengantikan seorang Putra Asli Jasirah Wahit Laitupa setelah terpilih di legislatif DPR RI 2024-2029 .Di Pilgub 2024-2029 Suaminya Murad Ismail sebagai Incumben juga mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur Maluku berpasangan dengan Maichel Wattimena namun sayangnya suaminya tidak berhasil dalam bertarung melawan dua Kandidat  yakni Hendrik Lewerissa- Abudulah Vanath dan Jefri Apoly Rahawarin -Abdul Mukti Keliobas dengan jumlah suara di urutan nomor tiga .

Pasalnya Kegagalan Murad Ismail dalam Pilmilihan gubernur kemarin terpergantung  dari kerja keras PAN yang di pimpin oleh  Widya Pratiwi. Hal tersebut  patut di duga bahwa  Widya Pratiwi gagal pimpin PAN di Maluku .

Salah satu Kader PAN Asri Masri kepada Pers ini melalui telepon selulernya Selasa,10 Desember 2024 pukul 11.10.WIT  menyampaikan, Ibu Widya Pratiwi sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Maluku di duga gagal dalam menjalankan pertarungan pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil gubernur Maluku , Wali kota dan Wakil walikota Ambon  khusus memenangkan Suaminya sendiri  Murad Ismail dan pasangannya Maichel Wattimena dan juga  calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon Agus Ririmasse-Novan Liem .

Secara fakta menurut Asri ,  kandidat atau pun calon pasangan kepala daerah dari tingkat Provinsi Maluku dan kota Ambon gagal tidak terpilih dan hasil suaranya, masyarakat  Maluku menjawabnya dengan suprise , dimana kita telah tahu diluar keterbatasan  dan analisa kita bahwa kegagalan Murad Ismail di Tahun ini sungguh sangat terjawab oleh apa yang menjadi keresahan masyarakat Maluku.”ujarnya

Asri mengemukakan, kegagalam Widya Pratiwi Murad , sudah terbaca  semenjak beliau  mengantikan masa kepemimpinan Bapak Wahit Laitupa dan mengeserkan oramg terbaik di dalam Partai Amanah  Nasional ( PAN ).yakni Ibrahim Ruhunussa tanpa sadar.”tegas Asri.

Dikatakannya,  waktu Widya masuk di PAN di Masa kepemimpinan Wahid Laitupa begitu sensionalnya PAN akan biking  jadi partai yang besar di Provinsi Maluku dan Kota  Ambon .

Tetapi di saat kepimpinan Ibu Widya  dengan membentuk suatu tim pemenangan itu ,tidak menjadi suatu nilai harapan yang menjadi tolak ukur ketua Umum PAN yang telah mempercayakan Widya Pratiwi Murad Ismail  sebagai Ketua DPW PAN di Maluku.

” Hukum karma itu datang kapan saja tanpa diberitahukan apa yang di berikan dan apa yang dilakukan akan terjadi sesuai dengan apa yang telah dilakukannya .”cetus Asri.

Dikaatakannya bahwa Alam telah menjawab kepada masyarakat Maluku,  berontak dan telah  menentukan  sikap untuk terlepas dari intervensinya serta  penekanan-penekanan apapun bentuknya semua lapisan masyarakat Maluku ingin Kota Ambon dan Maluku jadi baik  ke depan.”ujarnya.

Ia juga menjelaskan, kegagalan Widya Pratiwi tidak bisa dipungkiri.Karena kegagalan itu bukan berarti  suatu kegagalan yang ditunjukan kepada partai-partai pengusung tetapi secara fakta kita telah tahu bersama di dalam partai pengusung tidak terlibat  dalam tim pemenangan terutama ketua, Sekretaris dan Bendahar.”jelasnya.

Dia mengaku bahwa  dilapangan semasa perjalanan pertarungan pemilihan kepala daerah dari masing-masing partai pengusung Murad Ismail  tidak terlalu terlihat eksis , mempromosi pak Murad Ismail .

“Namun yang dilihat hanya Partai pengusung PKS seperti  Ibu Saadiah  Uluputy yang begitu berapi-api menyakinkan masyarakat Maluku untuk memilih Pak Murad Ismail dan Maichel Wattimena untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku 2025 -2030 akan tetapi  semua kemenangan ada di ditangan Masyarakat Maluku untuk mengantikan Gubernur yang kemarin ( Incumben ) Jadi  kegagalan Widya Pratiwi Murad Ismail tersebut ,menjadi suatu fakta yang harus diterima dengan lapang dada oleh  Widya Pratiwi  murad .” pintahnya.

“Olehnya itu sebagai Kader Partai PAN, Asri meminta kepada PAN Pusat  untuk   bisa melakukan atau  mengkaji kembali kepemimpinan seorang Widya Pratiwi Murad membesarkan PAN di Maluku,” pintahnya.

Dirinya yakin jika PAN  dikembalikan kepada  tongkat komando yang kemarin dan orang-orang atau kader terbaik  masuk  berkolaborasi didalamnya,  PAN akan menjadi partai yang sensosional, inovasi karena di dalam PAN ada anak-anak muda yang punya inovasi, ide dan program yang berkualitas,” yakinnya.

Ia pun berharap PAN Pusat kembalikan PAN di tangan tongkat komando untuk pemimpin yang benar. Saya tidak menyatakan Ibu Widya Pratiwi pemimpin yang salah  tetapi fakta yang menjawabnya.” harap Asri tutup (LB.04)