Tim Romang (Ryomna Hera Ili) Meminta KONI dan PBVSI Mengevaluasi Kinerja Wasit Yang Memimpin Pertandingan.
Tiakur, Lintas-Berita.com_ Pertandingan final juara 3 bola voli Yesri Cup mempertemukan tim Ryomna Hera Ili (Romang) melawan Yesri Sport Club (YSC) di lapangan bola voli YSC, sabtu, 13 Mei 2023. Pertandingan dimenangkan tim Ryomna Hera Ili (Romang).
Keterangan dari salah satu pemain Romang Hendrik Mabala menjelaskan, terkait permasalahan yang terjadi dilapangan yang menjadi kesal dan kecewa bagi Tim Romang wasit yang memimpin pertandingan yang membuat keputusan-keputusan yang tidak adil akhirnya membuat citra bola voli di Kab. MBD rusak.
Sebagai seorang pemain dan juga Kapten dalam Tim “Saya berhak memberikan protes ketika ada kekeliruan dalam pertandingan tetapi, keputusan wasit tidak adil, ” Ungkapnya.
Saya menduga Konspirasi dalam pertandingan antara wasit dengan penyelenggara pertandingan sehingga Tim Romang selalu di tekan dari pertandingan awal. “Jangan sampai wasit sudah di suap oleh penyelenggara Even ini”Kata Mabala.
Kami meminta KONI dan PBVSI mengevaluasi kinerja dari wasit yang memimpin pertandingan ini sehingga tidak ada permasalahan lagi di kemudian hari, ” Tegasnya.
Sebagai Tim Romang tetap profesional untuk menunjukkan kualitas permainan tetapi kami ada dalam tekanan wasit. Maka, kami memberikan solusi kepada KONI dan PBVSI yang ada di Kab. MBD ini untuk menertibkan serta mengevaluasi kinerja wasit-wasit yang ada sehingga mereka memiliki legal standing yang jelas sebagai seorang wasit Nasional. Penerapan aturan voli Indor beda dengan voli pantai
“Jangan dasarnya pemain sepak bola jadi wasit Indor sebaliknya wasit voli pantai jadi wasit Indor ini namanya salah kamar” KONI dan PBVSI punya tanggung jawab menertibkan dan mengevaluasi wasit sehingga Bola voli di MBD ini hidup”tegasnya.
Semoga Even kedepan lagi selain Even Yesri Cup Even kegiatan KONI, ataupun kegiatan Pemda MBD, harus ada penertiban terhadap wasit harus memiliki sim perwasitan Nasional sesuai hierarki perwasitan secara baik”Harapnya.
Sementara Sebranus Ungirwalu menjelaskan “Saya melihat tindakan yang dilakukan seorang Yesri Lolopaly (Anggota DPRD) membuat kami Tim Romang dan suporter kecewa yang katanya Wakil Rakyat, yang menjadi tuan rumah dalam even ini, semestinya memberikan pencerahan yang baik bukan mengusir semua keluar”ungkapnya.
Ungirwalu menjelaskan dari pengamatan kasat mata Atlet dari sisi aturan PBVSI yang dilakukan tadi sangat di luar dari aturan
Pertama pengambilan keputusan dari wasit tidak sesuai SOP tahapan yang tidak sesuai.
Kedua apa yang dilakukan Kapten itu benar bagian dari progres karena, itu hak mutlak dari Kapten untuk melakukan protes apabila ada kekeliruan dalam pengambilan keputusan.
Ketiga Wasit sebenarnya harus memberikan teguran, memberikan pencerahan bersama untuk menenangkan situasi dan kondisi dalam pertandingan tetapi, kenyataan nya tidak sesuai dengan itu”Ungkapnya.
“Saya sebagai Atlet profesional yang mengikuti kejuaraan Nasional liga Voli Nasional Indonesia tahun 2017 dan mengikuti sekolah pelatih Nasional 2021 dan mempunyai legal standing yang jelas maka Terkait aturan saya sangat paham” Ujarnya
Solusinya KONI dan PBVSI kembali membenahi SDM wasit dalam hal ini wasit baru , “tegasnya.
Ungirwalu berharap KONI dan PBVSI MBD meningkatkan SDM terlebih khusus wasit membuat pelatihan-pelatihan wasit secara rutin.(LB.01)