Tiakur, Lintas-Berita.com_ Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kalwedo kabupaten Maluku Barat Daya, dalam program tahun ini mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini dikatakan oleh Direktur PDAM Tirta Kalwedo, Adam Lewier, SE. saat di temui di ruang kerjanya, Rabu (23/2/22).Salah satunya pengoprasian air bersih dipulau masela adalah salah satu program utama ini program pemerintah daerah yang diberikan kepercayaan kepada PDAM sesegera mungkin untuk tuntaskan air bersih di pulau masela.
Menurutnya, Peningkatan pelayanan kepada masyarakat saat ini sementara 19 jam dan di tahun ini kita akan naik pelayanannya kepada masyarakat 24 jam, namun program ini akan kita sinergikan dengan pemerintah daerah terkait dengan pemasangan aliran listrik, karena memang saat ini
kita operasi di Kaiwatu menggunakan tenaga genset dan untuk pemakaian BBM satu hari bisa mencapai 200 liter, oleh karena itu PDAM sendiri merasa kewalahan dalam menghadapi harga BBM, namun apapun itu bentuknya kepedulian pelayanan PDAM kepada Masyarakat tetap di utamakan.
“Mendapatkan surat pemerintah daerah terkait dengan permohonan pemasangan aliran listrik di wilaya Kaiwatu yang tujukan kepada PLN Moa Tebusan ke PLN UP3 Saulaki dan wilaya Ambon.
“Untuk pelayanan wonreli dan Tepa dari 19 jam sudah naik menjadi 24 jam pelayan ke masyarakat.
‘peningkatan kapasitas produksi juga kita sudah programkan.
Sementar itu, PDAM akan luncurkan program sistem onlina dan akan kerjasamakan dengan salah satu programer di Bali, programernya itu orang PDAM sendiri juga, Oleh karena itu programer tersebut sudah kerjasama sekitar 100-200 PDAM di seluruh Indonesia, dan Kita akan buat sistem baca meternya Android, untuk itu PDAM akan kerjasama dengan pihak Telkomsel dan pihak bank dalam sistem pembayaran, sehingga masyarakat tidak lagi jauh-jauh datang ke kantor PDAM untuk melakukan pembayaran, untuk sementara itu Masih diupayakan.
Dikatakannya, Program ini kalau mau jalan penyedian tempat kerja juga yang merepresentatif, kantor ini sudah jadi gumulan PDAM dari 2019, ada kantor-kantor yang kita mau masuk tetapi dinas badan sudah masuk maka terpaksa PDAM dalam kondisi seperti ini, saya berharap agar pemerintah daerah dapat melihat hal ini agar PDAM dapat di bangun kantor yang presentatif.
Diakui, Tahun ini juga kita akan melakukan pemasangan infenter.karena unit-unit produksi PDAM itu sudah menggunakan aliran listrik yang kapasitas terpasang kita cukup besar mau dan tidak mau harus menyelamatkan pompa-pompa kita yang sudah terpasang mengukur tegangan yang pasti dan meminimalisir pemakai listrik yang berlebihan (nama infenter).
“program-program yang di tahun 2021 banyak yang tidak di akomodir di tahun ini, salah satunya pembangunan jalan masuk ke sumber air di wilaya werwaru dan kaiwatu yang sudah rusak.Maka itu mobil tenki tidak lagi ambil air di PDAM sudah Ambil Di luar, karena kondisi jalannya sangat berbahaya, hal ini sudah pernah di on the spot oleh teman-teman dari anggota komisi C DPRD kab.MBD tetapi sampai saat ini belum ada kejelasan tidak tau kendalanya dimana,”terangnya.
Lanjut dikatakan, Penambahan jaringan di tahun 2022 PDAM fokuskan di wilayah Desa Kaiwatu Dangan sebagian di kota Tiakur. Sementara ini PDAM tahun ini juga mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi, Dan nanti kita lihat teman teman dari dinas Pekerjaan umum (PU) kab.MBD Untuk perencanaannya seperti apa
Dan untuk wilayah-wilayah yang di pioritas PLN, BPJS Lama menuju ke arah wakarleli dan lanjutkan ke arah kaiwatu.
Selain itu, untuk jalur kampung babar tahun ini kita aktifkan secara keseluruhan, dan ini program tahun kemarin yang belum di selesaikan, Karena tahun kemarin di kampung babar sudah di selesaikan sebagian maka dari itu tahun ini kita akan selesaikan di wilaya Kapung babar,”Ucapnya
“Prinsipnya PDAM dalam kondisi sakit kha sembuh kha tetap PDAM pingin untuk melayani masyarakat sebaik baiknya dalam kondisi apaun, dan skarang ini kita Utamakan pelayanan walaupun oprasi kita rugi, maka itu dalam tahun skarang ini kita belum bisa memberikan kontribusi ke pemerintah daerah dalam kondisi seperti ini,” tegasnya.
Dirinya berharap agar, setiap stekolder baik pemerintah daerah,DPRD, artinya PDAM sudah berusaha semaksimal mukin untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat, tetapi kondisi kekurangan dan keterbatasan PDAM saat ini, barang kali bisa di lihat dan di lirik oleh pemangkuh pemangkuh kepentingan di daerah ini,” harapnya.
“PDAM ini biar bagemanapun bisa berdiri sejajar dengan PDAM di wilaya daerah-daerah lain , karena kalau dibandingkan dengan PDAM di wilaya daerah-daerah lain PDAM kita Masih Di bawah, karena jumbal pelangan sudah sedikit tuntutan pelayanan cukup tinggi tetapi tidak di Baringin dengan sarana dan prasaran yang di miliki,” Ungkapnya.
“Pemerintah daerah bisa respek terhadap hal ini walaupun PDAM ini bukan OPD tapi minimal PDAM ini adalah salah satu badan usaha milik daerah yang pemegang sahamnya 100% saham mayoritas itu pemerintah daerah.(LB.01)