Daerah  

Bupati Noach : Resmikan Gudang Non SRG “Mankwe Duutne”

Tiakur, Lintas-Berita.com_ Bupati Maluku Barat Daya (MBD) , Benyamin Thomas Noach yang di dampingi oleh wakil Bupati Maluku Barat Daya Drs.Agustinus.L.Kilikily dan Sekertaris Daerah (Sekda) Drs.A.Siamiloy, serta kepala Dinas Perindagkop dan UMKM MBD. Jeck Untajana meresmikan gudang Non Sistem Resi Gudang (SRG) “Mankwe Duutne” di Ibu Kota Kabupaten, Tiakur, Kecamatan Pulau Moa.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM MBD, Jeck Untajana, Jumat, (25/2), mengatakan, pembangunan gudang Non SRG “Mankwe Duutne” bertujuan sebagai tempat penampungan beberapa komoditi unggulan daerah dari kecamatan yang dikoneksikan dengan jalur tol laut sebelum dipasarkan.

“Gudang Non SRG “Mankwe Duutne” tentu dapat mengatasi masalah ketersiadaan stock baik itu barang kebutuhan penting lainnya, sekaligus mencegah terjadinyan disparitas harga,” ungkapnya.

Lanjutnya, Dengan menelan anggaran Rp 4,6 M lebih, Gudang Non SRG “Mankwe Duutne” telah dibangun sejak oktober 2021 lalu melalui dana tugas pembantuan APBN. Adapun fasilitas yang dibangun melalui dana tersebut yakni, Gudang dan kantor pengelola serta pagar.

Sementara itu, pemerintah daerah juga memiliki tanggung jawab untuk menyempurnakan fasilitas gudang Non SRG antara lain, penataan halaman, pos jaga dan peralatan serta perlengkapan gudang. Sesuai dengan amanat dari juknis penggunaan dana tugas pembantuan bidang sarana dan prasarana perdagangan tahun 2021,”katanya.

Ditempat yang sama Bupati Maluku Barat Daya. Benyamin Th Noach mengatakan, pemerintah daerah maupun meperintah pusat berharap. fasilitas pergudangan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata dia.

Dengan sistem terpusat pada gudang Non SRG ini, katanya, maka seluruh hasil bumi maupun lautan di pulau-pulau dapat diawasi dengan baik. Pemda kedepan juga akan membuka akses jalan pada beberapa pulau, agar produksi tiap-tiap daerah dapat tersalurkan dan menjadi lebih berharga.

“Saat ini pengusaha yang berada di MBD memiliki gudangnya masing-masing, tetapi sekarang diharapkan seluruhnya dapat memanfaatkan gudang NON SRG sebagai tempat transit,” ungkap Bupati.

“Dengan semua ini diharapkan kita bisa bertumbuh, hasil-hasil produksi kita di Luwang, Romang, Damer dan Wetar dapat terkumpul disini. Sehingga tol laut yang selama ini hanya satu arah dan memuat sembilan bahan pokok dan juga barang konstruksi dari surabaya ke MBD tanpa ada arus balik, kita upayakan agar tol kedepan bisa ada arus balik dan menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah,” ungkapnya.

Pemda sejauh ini diakuinya, tidak menerima hasil pendapatan pajak dari produksi unggulan di kecamatan. Oleh karena banyak pedagang yang melakukan pemebelian langsung ke masyarakat, hal ini juga perlu mendapat perhatian oleh pemerintah desa dan tokoh masyarakat.

“Hal inilah yang mengakibatkan, PAD kita masih sangat rendah. salah satu sumber PAD terbesar di MBD hanyalah galian C, itupun belum tercover selurunya,” tuturnya.

Untuk pembangunan fasilitas pendukung pada gudang Non SRG lanjutnya, pemda bisa saja membnagun dari APBD. Namun pemerintah saat ini masih kesulitan, karena diperhadapkan dengan pandemi Covid-19, yang menguras APBD untuk penanganannya,” jelasnya.

Karena itu, pemda harus mencari sumber pendanaan lain seperti dana SCR dari perusahaan yang ingin berinvetasi di MBD. Pemda akan tetap berkoordinasi , bekerjasama dengan para pengusaha. Agar pengusaha juga merasa nyaman dan mendapat untung,” terangnya.

.”Tapi pemerintah juga mendapatkan penambahan pendapatan, rakyat dapat hargha yang murah. Idelanya seperti itu. Semua ini kita lakukan tujuan adalah semata-mata untuk kesejahtraan rakyat.Saya saat ini sementara berupaya agar perusahaan dapat membantu lewat CSR,untuk pembangunan di MBD,”pungkasnya.

Seluruh pelaku usaha diharapkan, dapat menggunakan fasilitas ini dengan baik.

Sementara waktu Gudang Non SRG akan dikelola oleh Disperindagkop dan UMKM dan regulasinya akan diatur.Kedepan kita akan upayakan untuk menjadikan gudang tesebut sebagai UPT , agar dapat dikelola secara mandiri. (LB.01)

Penulis: Arthur wassarEditor: Ciella Noya