Bupati Noach Ingatkan Generasi Muda Jadikan Pancasila Benteng Hadapi infiltrasi

Paskibraka

Tiakur, Lintas-berita.com, – Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach mengingatkan generasi muda untuk menjadikan ideologi Pancasila sebagai benteng menghadapi infiltrasi akibat gempuran teknologi yang dapat menggerus nilai-nilai kebangsaan.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Noach saat membuka Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten MBD tahun 2025, di Aula Penginapan Tiakur Beach, Kamis (31/7/205).

Noach mengingatkan para peserta bahwa kemerdekaan Indonesia yang telah berusia hampir 80 tahun, diraih dengan pengorbanan darah dan air mata para pejuang. Upacara 17 Agustus, menurutnya, bukan sekadar seremonial, melainkan momentum mengenang perjuangan bangsa keluar dari penjajahan ratusan tahun.

“Jutaan orang mati hanya untuk bisa mengibarkan Bendera Merah Putih. Puji dan syukur kepada Tuhan karena kita setelah Merdeka pada 17 Agustus 1945, negara ini dilindungi oleh Tuhan sehingga hari ini kita bisa berdiri di sini sebagai bangsa yang merdeka,” ujar Noach di hadapan 29 calon Paskibraka dari berbagai sekolah menengah di MBD.

Bupati yang akrab disapa Ben itu juga menyoroti tantangan masa kini yang berbeda dengan era perjuangan kemerdekaan. Jika dahulu para leluhur berjuang dengan bambu runcing, kini generasi muda menghadapi infiltrasi ideologi melalui teknologi digital.

Paskibraka

“Batas-batas negara hampir tidak kelihatan dengan teknologi. Orang bisa mempengaruhi kita, orang bisa filtrasi ideologi kita. Buka Facebook, buka YouTube, anda tanpa sadar telah dicuci otaknya untuk tidak lagi mencintai bangsa, untuk tidak lagi mencintai Pancasila,” tegas Noach.

 

Kepada para peserta, Noach menekankan pentingnya menjadikan materi pelatihan sebagai “suluh” dalam menghadapi masa depan. Ia mengingatkan bahwa jabatan dan pencapaian yang dinikmati saat ini adalah hasil dari kemerdekaan yang diraih para pejuang.

“Kalau anda ragu mengikuti pelatihan ini sebaiknya mundur sekarang. Kalau anda ragu untuk menjadi penerus bangsa ini, mundur saja,” tantang Noach kepada para peserta.

Bupati juga menegaskan pentingnya menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada generasi muda, karena generasi tua akan pensiun dan estafet kepemimpinan akan beralih kepada generasi muda.

“Kemana negara ini mau dibawa kalau saudara-saudara tidak ditanamkan rasa cinta terhadap Tanah Air. Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Pulau Rote, Kita satu, satu bangsa satu bahasa satu tanah air,” tegasnya.

Paskibraka

Ketua Panitia Rehul Urinleky dalam laporannya menyampaikan diklat didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Kegiatan berlangsung 1-15 Agustus 2025 di Lapangan Ruko Tiakur, melibatkan 29 peserta dari delapan sekolah menengah di MBD.

Peserta terbanyak berasal dari SMA Negeri 13 MBD sebanyak 15 orang, diikuti SMA Negeri 4 MBD (4 orang), serta masing-masing 2 orang dari SMA Negeri 5 MBD, SMK Negeri 3, dan SMK Negeri 7. Sisanya berasal dari SMK Negeri 4 dan SMA Negeri 14 MBD masing-masing 1 orang.

Tujuan pelaksanaan pemusatan pendidikan dan pelatihan calon Paskibraka adalah selain untuk mempersiapkan pasukan pengibar bendera pada upacara HUT RI, juga untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air.

Pelatihan ini melibatkan instruktur dari Kodim 1511 Pulau Moa dan Polres MBD, serta didukung tenaga medis dari RSUD Tiakur. Anggaran kegiatan bersumber dari DPA Badan Kesbangpol Kabupaten MBD Tahun Anggaran 2025.

Diklat Paskibraka ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang tangguh, berdisiplin, bertakwa kepada Tuhan, dan siap mengabdikan diri untuk Indonesia Raya. Para peserta akan digembleng dengan berbagai materi kebangsaan dan teknik baris-berbaris untuk mempersiapkan upacara kemerdekaan RI ke-80 mendatang. (LB-01)