Ambon, Lintas-berita.com – Hari kedua bertugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath langsung mengumpulkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN dalam lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
Acara yang berlangsung di Auditorium Universitas Pattimura pada 5 Maret 2025, dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie, serta jajaran pejabat Pemprov Maluku termasuk para staf ahli, asisten, kepala OPD, administrator, dan ribuan pegawai pemerintahan.
Dalam kesempatan tersebut, Lewerissa menegaskan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus berpegang pada visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur, tanpa memiliki agenda sendiri.
Ia meminta seluruh pimpinan OPD memahami serta menerjemahkan visi dan misi tersebut ke dalam setiap program pemerintahan dan pembangunan daerah.
“Kami memiliki dua tangan untuk mencapai visi-misi ini, yaitu OPD dan BUMD. Semua program ke depan harus diarahkan untuk pencapaian tujuan tersebut,” tegas Lewerissa.
Dalam arahannya, Lewerissa mengingatkan tentang keterbatasan keuangan daerah yang menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Provinsi Maluku. Oleh karena itu, program-program yang dijalankan harus benar-benar prioritas dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus memastikan setiap program yang dijalankan benar-benar prioritas dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Tidak boleh ada program yang tidak relevan atau hanya sekadar seremonial tanpa manfaat nyata,” tegasnya.

Sejalan dengan kebijakan efisiensi belanja yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, Lewerissa menegaskan Pemprov Maluku harus mematuhi Instruksi Presiden No.1 Tahun 2025.
Ia meminta agar belanja untuk acara seremonial, studi banding, percetakan, publikasi, serta perjalanan dinas dikendalikan secara ketat.
“APBD bukan hanya soal pengeluaran (government spending), tetapi juga tentang bagaimana meningkatkan pendapatan (revenue). Ke depan, kita harus lebih cermat dalam mengelola anggaran,” jelasnya.
Bekerja Cepat dengan Merit Sistem
Lewerissa menegaskan bahwa pola kerja lama yang bersifat stagnan harus segera ditinggalkan. Ia mengajak seluruh ASN dan Non-ASN untuk bekerja dengan semangat percepatan, bukan sekadar menjalankan tugas rutin seperti sebelumnya.
“Tidak ada lagi business as usual. Kita harus bergerak lebih cepat, lebih strategis dan lebih efektif dalam mewujudkan pembangunan di Maluku,” katanya.
Ia juga menekankan penerapan Merit Sistem dalam pemerintahan. Dengan sistem ini, semua ASN memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang berdasarkan kompetensi dan kinerja, bukan berdasarkan kedekatan atau faktor subjektif lainnya.
“Tidak boleh ada praktik like and dislike dalam pengisian jabatan. Semua ASN yang berprestasi akan diberikan penghargaan dan pengakuan yang layak,” ujarnya.
Sebelum menutup arahannya, Lewerissa juga menekankan pentingnya keselarasan program pembangunan daerah dengan kebijakan pemerintah pusat.
Menurutnya, Pemprov Maluku harus mampu mengorkestrasi seluruh potensi dan kebijakan yang ada demi kemajuan daerah.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto, dan mengajak seluruh jajaran Pemprov Maluku untuk bersinergi dalam merealisasikan program-program strategis pemerintah pusat di daerah.
“Mari kita dukung program Bapak Prabowo Subianto sembari kita berupaya menarik anggaran APBN agar Maluku bisa berkembang lebih pesat,” ujarnya.
Lewerissa menyampaikan optimisme di bawah kepemimpinannya bersama Wagub Abdullah Vanath Maluku dapat berkembang menjadi wilayah yang maju dan sejahtera.
“Saya yakin dan optimis bahwa ke depan, Maluku bisa menjadi ‘Cahaya dari Timur’. Dengan kerja keras dan kebersamaan, kita bisa membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih gemilang,” tutupnya. (*/LB-02)