Tiakur, Lintas-Berita.com, – Kehadiran seorang pemimpin di tengah anak buahnya sering kali menjadi energi baru dalam dinamika organisasi, terlebih lagi dalam institusi militer yang menuntut soliditas dan kedisiplinan tinggi.
Hal inilah yang tercermin dalam kunjungan kerja Dandim 1511/P. Moa, Letkol Inf. Nuriman Siswandi, bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXIX, Ny. Tina Defti Nuriman, ke Pulau Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Rombongan Dandim 1511/P. Moa memulai kunjungannya pada 9 Juli 2025, pukul 08.15 WIT, dari Pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Tiakur, menggunakan speed boat menuju Desa Tomra, Kecamatan Pulau Letti.
Dalam rombongan tersebut turut serta beberapa pejabat Kodim, yakni Pasi Intel Kapten, Cke Jufri Said, Pasi Ops Kapten Inf. Sukamto beserta istri, dua anggota Unit Intel, serta empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana. Kunjungan ini menjadi yang pertama dilakukan Letkol Nuriman Siswandi dan istrinya.
Setibanya di Desa Tomra pukul 08.50 WIT, rombongan disambut hangat jajaran Forkopimcam Pulau Letti. Hadir diantaranya Danramil 1511-04/Serwaru Lettu Cke Muhammad Samuel, Sekcam M.F. Kusapy, Kapolsek Serwaru Iptu A. Reyk, serta perwakilan Danposal, Sabandar Pelabuhan, dan Kepala Desa Tomra. Pengalungan syal pun menjadi simbol penyambutan yang sarat makna kekeluargaan dan penghargaan.
Setelah sambutan singkat, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pos Pam Puter (Pos Letti). Di sana, Dandim 1511/P. Moa langsung melakukan pengecekan terhadap personel dan perlengkapan yang bertugas. Dandim dengan tegas sekaligus humanisme memberikan pengarahan kepada prajurit Satgas.
Ia menekankan beberapa hal penting antara lain menghindari segala bentuk pelanggaran, membangun komunikasi yang harmonis, serta menjaga semangat dan loyalitas terhadap organisasi.
Tidak kalah penting, Letkol Nuriman juga mengingatkan tentang pentingnya bijak dalam bermedia sosial, kewaspadaan dalam berkendara, dan menjaga keharmonisan keluarga maupun kehidupan sosial.
Usai pengarahan, Dandim dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Koramil 1511-04/Serwaru. Di lokasi ini, mereka menerima laporan dari petugas piket, beristirahat sejenak dan melakukan sarapan pagi bersama anggota Koramil.
Memperkuat Sinergi di Batas Negeri
Momentum utama dari kunjungan kerja ini terjadi pukul 11.00 WIT, saat Komandan Kodim memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Koramil dan jajaran Persit setempat. Dengan nada bicara yang lugas, Dandim menekankan pentingnya menjaga loyalitas, soliditas, dan profesionalisme, baik di lingkungan militer maupun rumah tangga.
Arahan Letkol Nuriman Siswandi menjadi ruang refleksi dan konsolidasi. Di tengah tantangan geografis Pulau Letti, sinergi antara prajurit dan istri prajurit sangat dibutuhkan agar pelaksanaan tugas berjalan optimal.
Dandim mengajak seluruh keluarga besar Kodim untuk tidak hanya fokus pada tugas formal, tapi juga memperkuat nilai-nilai kekeluargaan, kepedulian sosial, dan semangat kebangsaan.
Setelah sesi pengarahan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke Patok Perbatasan Indonesia–Timor Leste. Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 12.45 WIT. Peninjauan ini menjadi sangat penting karena menunjukkan kepedulian pimpinan terhadap batas-batas kedaulatan negara yang harus dijaga dengan penuh komitmen.
Pulau Letti bukanlah kawasan biasa. Letaknya di ujung barat daya Indonesia menjadikan daerah ini strategis, sekaligus menantang dari sisi pengawasan, komunikasi, dan logistik. Maka, kunjungan kerja seperti ini bukan sekadar rutinitas protokoler, tetapi bentuk nyata kepedulian pimpinan terhadap kondisi wilayah perbatasan dan personel yang bertugas di sana.
Usai peninjauan patok batas, sekitar pukul 13.40 WIT, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan speed boat Desa Batumiau, untuk kembali bertolak menuju Pelabuhan SKPT Tiakur.
Kunjungan ini bukan semata agenda seremonial. Di balik setiap langkah dan pengarahan, tersimpan pesan yang kuat, bahwa kehadiran pemimpin di tengah anak buah bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk merasakan, memahami, dan memotivasi. Terlebih di wilayah-wilayah perbatasan seperti Pulau Letti yang membutuhkan perhatian lebih, baik dari segi logistik, moral, maupun strategi pertahanan.
Menjaga Wilayah, Menjaga Rasa
Letkol Inf Nuriman Siswandi sendiri sebenarnya baru saja menerima tongkat komando sebagai Komandan Kodim 1511/Pulau Moa. Masa tugasnya bahkan belum genap satu bulan. Namun semangat dan kesungguhannya untuk mengenal lebih dekat satuan dan wilayah teritorial yang ia pimpin begitu terasa nyata. Alih-alih hanya menerima laporan administratif dari staf, Letkol Nuriman memilih untuk turun langsung ke lapangan.
Keputusannya untuk melakukan kunjungan kerja ke pos-pos terpencil seperti di Pulau Letti menunjukkan komitmennya dalam memahami secara utuh kondisi nyata di lapangan. Kabupaten Maluku Barat Daya memiliki karakter geografis yang menantang, terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil dengan keterbatasan akses transportasi dan infrastruktur. Namun tantangan tersebut justru menjadi motivasi bagi Letkol Nuriman untuk tidak berjarak dengan para prajuritnya.
Kunjungan ini menjadi langkah awal yang penting bagi Letkol Nuriman dalam menyusun strategi pembinaan wilayah, penguatan pertahanan teritorial, serta meningkatkan moral pasukan. Ia ingin membangun hubungan yang akrab, komunikatif, dan efektif dengan jajaran di lapangan. Dengan mengenali langsung medan tugasnya, ia bisa mengambil keputusan yang lebih tepat dan responsif, sekaligus mempertegas kehadiran TNI sebagai penjaga kedaulatan dan perekat bangsa di wilayah perbatasan.
Sebagai bagian dari satuan kewilayahan, Kodim 1511/P. Moa memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan, khususnya di kawasan yang berbatasan langsung dengan negara lain. Dengan kunjungan seperti ini, terjalinlah komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan, sehingga muncul pemahaman bersama tentang apa yang harus dilakukan demi menjaga kehormatan bangsa.
Kehadiran Ketua Persit juga menjadi simbol bahwa dukungan moral dan peran keluarga sangat penting dalam dinamika kehidupan prajurit. Mereka bukan hanya pendamping, tetapi bagian dari sistem ketahanan keluarga yang menopang ketangguhan personel di lapangan.
Melalui pendekatan yang humanis, penuh kepedulian, dan disampaikan langsung di lokasi tugas, kegiatan ini memperkuat pesan bahwa TNI tidak hanya hadir untuk menjaga teritori, tetapi juga membangun relasi sosial yang sehat dan memberdayakan masyarakat perbatasan. (*/LB-02)







