Mercy Barends Bersama BRIN, Gelar Pelatihan Budidaya Tanaman Pangan Berbasis Organik di Aru

Mercy Barends Bersama BRIN, Gelar Pelatihan Budidaya Tanaman Pangan Berbasis Organik di Aru

Dobo, Lintas-Berita.com_ Anggota Komisi VII DPR RI dapil Maluku Mercy Chriesty Barends, ST mengandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Pelatihan Budidaya Tanaman Pangan Berbasis Organik di Kabupaten Kepulauan Aru, Kamis (15/12/2022) bertempat di Aula Cendrawasih.

Kegiatan pelatihan yang melibatkan para petani di Aru ini dibuka langsung oleh Mercy Barends yang didampingi Dr. I Gusti Komang Dana Harsana S.P.,M.Si Peneliti tanaman pangan dari Pusat Riset tanaman pangan (BRIN) dan Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey.

Dr. I Gusti Komang Dana Harsana S.P.,M.Si mewakili Kepala BRIN menjelaskan, kegiatan pelatihan ini merupakan program BRIN Berbakti Untuk Negeri tahun 2022.

Dikatakan, kegiatan ini merupakan program yang inisiatif Ibu Mercy selaku Anggota Komisi VII DPR RI.

“Tujuannya dari kegiatan ini untuk mengangkat kembali dan mengembangkan potensi sumber daya lokal menjadi tanaman pangan yang berkualitas,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends mengatakan, jika dilihat dari sisi geografis daerah Kepulauan Aru, tentu memiliki lautan yang lebih besar dari pada daratan, untuk itu maka daratan yang tergolong kecil ini mestinya di manfaatkan dengan berbagai inovasi pertanian yang berbasis organik sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada tanah.

“Kondisi alam ini pemberian Tuhan dengan laut lebih besar dari darat kita, maka darat yang kecil ini harus kita manfaatkan dengan pendekatan-pendekatan yang berbasis pertanian berkelanjutan supaya tanah tidak rusak, alam tidak rusak, dan hasil produksi berkualitas,” ucapnya saat membuka pelatihan tersebut.

Lanjut dijelaskan, budidaya tanaman pertanian berbasis organik tersebut tidak membutuhkan lahan yang sangat luas, namun dengan adanya tanaman organik itu tanpa menggunakan paralon pun dapat menghasilkan tanaman-tanaman yang berkualitas.

“Budidaya tanaman pertanian berbasis organik tersebut tidak membutuhkan lahan yang sangat luas, tetapi dengan pendekatan sekarang ini maka tanaman organik dapat dikembangkan dimana saja seperti pekarangan rumah dan lainnya sehingga dapat menghasilkan tanaman-tanaman yang berkualitas,” kata Mercy.

Dikatakan pula, tanaman yang berkualitas artinya tanaman yang dapat dihasilkan dari produk tanaman yang baik, baik itu tanaman umur panjang atau tanaman umur pendek termasuk palawija di dalamnya yaitu jagung, bawang merah bawang putih, terong dan sayur-sayuran.

” Semuanya dihasilkan dengan pendekatan organik. Contoh kongkrit di daerah lain sekarang ini sementara berlomba-lomba untuk bisa mengeluarkan seluruh pangannya, dimana-mana seperti di Mall itu khusus untuk jual tanaman pangan dan semuanya organik. Bahkan di toko-toko tidak lagi menerima tanaman kimia,” ungkapnya.

Dengan demikian sambung Merchy, untuk Kabupaten Aru tidak kalah dengan kabupaten lain di Maluku, tentu masyarakat harus beradaptasi dengan kondisi alam, dimana masyarakat dilatih untuk bagaimana membuat pupuk organik dan pola penanamannya sehingga tanah yang nantinya akan di tanami tanaman tidak mengandung zat minyak agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kabupaten Kepulauan Aru tidak kalah dengan daerah lain, sehingga melalui pelatihan saat ini, saya berharap peserta dapat dilatih ketrampilannya agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, nah kalau pendapatan ekonomi keluarga meningkat masyarakat di daerah juga udah pasti sejahtera,” tandas Mercy.

Sebagai DPR-RI Dapil Maluku Mercy juga mengatakan Komisi VII akan berkoordinasi dengan mitranya yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) guna merancang anggaran untuk membantu anggaran pemerintah daerah lewat APBD guna melaksanakan berbagai bimtek kepada masyarakat.

“Kita di komisi VII akan bersama-sama dengan salah satu mitra kita yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional guna menjembatani keterbatasan anggaran pemerintah daerah lewat APBD yang terbatas untuk melaksanakan bimtek kepada masyarakat guna lebih meningkatkan ekonomi,” urainya.

Olehnya dia berharap, pemerintah daerah juga dapat melakukan fungsi pengawasannya dengan memberikan pembinaan kepada setiap para kepala desa untuk membuat rumah produksi di masing-masing desa sehingga bisa menampung semua komoditi dan selanjutnya akan dipasarkan di pasaran.

“Harapannya, Pemerintah Kabupaten lakukan fungsi pengawasan pembinaan dan lain-lain, tidak bisa semuanya dari pemerintah tapi memang butuh kerjasamanya sinergitas yang tinggi dari pemerintah daerah sehingga semua prodak dapat di dikelolah oleh masyarakat dan dimanfaatkan untuk kesehatan masyarakat di daerah ini. Sumber daya alam kita sangat luar biasa, untuk itu mestinya kita sendiri yang harus berdaulat di atas sumber daya alam kita,” jelas Mercy.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey mengatakan dengan adanya kegiatan bimtek yang di lakukan BRIN bersama Komisi VII DPR-RI itu, sebagai Pemerintah daerah pihaknya sangat mendukung sepenuhnya guna peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Kepulauan Aru.

“Kegiatan ini sangat diperlukan oleh kami dari ujung batu goyang sampai Warialau, dan atas nama pemerintah daerah kami sangat memberikan support dan dukungan secara full karena kegiatan ini kalau dia berjalan maka masyarakat kami akan bisa mandiri. Oleh karena itu segala sesuatu yang kami lakukan kerjasama dengan pemerintah pusat lewat anggota DPR RI Ibu Mercy untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah ini,” tutup Sogalrey.(LB.Kk)