Jabatan SEKDA Aru Memanas, Jhon Rahanubun : Bupati harus terbebas dari tekanan sepihak
Dobo,Lintas-Berita.com_ Setelah beberapa kali Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Aru melakukan aksi Mimbar Bebas pada beberapa titik di Kota Dobo dalam rangka menyuarakan Anak Pribumi Aru harus jadi Sekda, kini wacana tersebut mendapat sorotan tajam banyak pihak.
Bukan tidak mungkin, hari ini wacana pergantian Sekda Aru telah memanas, bahkan sudah menjadi polemik dan perbincangan hangat sejumlah Tokoh maupun masyarakat Aru secara umum.
Salah satu Tokoh Pemuda Kei, Jhon Rahanubun saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Dobo, Kamis (10/11/2022) mengatakan, semestinya Bupati Aru harus terbebas dari tekanan sepihak oleh kelompok atau oknum tertentu di birokrasi.
Sebab menurutnya, ada kecenderungan oknum tersebut memanfaatkan kelemahan Bupati untuk membuka legacy dirinya mendapat tiket menjadi PLT SEKDA. Hal ini dapat dibuktikan dengan kesengajaan tidak dilakukannya seleksi SEKDA secara professional dan terbuka.
“Saya mencermati bahwa ada tekanan yang sengaja dilakukan oleh oknum birokrat untuk menekan Bupati sehingga bisa memuluskan kepentingannya menduduki jabatan PLT SEKDA,” ujar Rahanubun.
“Kenapa seleksi tidak dianggarkan jauh-jauh hari, kenapa Bupati tidak berani buka seleksi, penentuan seseorang sebagai PLT SEKDA dengan mengabaikan prosedur hukum adalah tindakan nepotisme yang tidak dapat dibenarkan,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa Jora ini, menegaskan bahwa siasat untuk membuat jebakan Betmen bagi Bupati, sebagai jalan tikus menduduki jabatan PLT SEKDA adalah perbuatan kejahatan birokrasi yang harus dilawan, karena sangat tidak beretika dan tidak bermoral.
“Semua pihak harus mendukung dan mendoakan yang terbaik bagi Putra Aru yang dianggap cakap dan kompeten menduduki jabatan tersebut. Ini bukan soal sukuisme, tetapi sebagai orang Kei, saya mau bilang kita yang lahir besar di Aru harus membantu Basudara orang Aru untuk berdiri secara mandiri diatas kakinya sendiri,” ajaknya.
Rahanubun sekali lagi menegaskan bahwa ini adalah seruan moral etnis kepada semua orang. Bupati Aru harus dibantu untuk keluar dari tekanan sepihak yang mencoba melanggengkan kepentingan kelompok mereka dan mengabaikan tanggung jawab besar Bupati dalam mengembangkan dan mempercayakan Putra Putri terbaik Aru bisa mengatur negerinya sendiri.
“Itu amanat sebagian besar masyarakat dikampung dan orang Aru pada saat memilih Beliau kemarin sebagai Bupati,” tambah Jora.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat Aru agar mendukung apa yang telah dilakukan oleh kelompok Pemuda dan Mahasiswa dalam memperjuangkan posisi Sekda harus Anak Pribumi Aru, sebab gerakan tersebut merupakan suatu gerakan moral yang mestinya dipandang positif.
“Dengan begitu kita yang hidup di Aru turut terlibat memajukan dan memberi kesempatan bagi Putra Putri terbaik Aru,” bebernya.
Bupati dimintah untuk bijak dalam persoalan ini. Seleksi terbuka secara profesional harus dilakukan, sehingga Bupati tidak terkesan sedang tersandera dengan kepentingan kelompok tertentu atau oknum tertentu yang memanfaatkan kelemahan yang mereka tahu untuk tujuan tertentu.
Rahanubun memintah agar Bupati harus berhati-hati dalam mengusulkan seseorang menduduki Jabatan PLT SEKDA, sebab terkesan ada sesuatu borok yang disembunyikan lalu dengan sengaja memberikan kekuasaan lebih kepada salah satu oknum birokrat dalam hal mengatur keuangan daerah.
“Jika Bupati salah dalam mengambil keputusan, maka mekanisme kontrol tidak akan berjalan dengan baik, Bupati dan Wakil hanya akan menjadi Boneka dalam pemerintahan,” tutupnya.(LB.KK)